Bunuh Diri Gara Slot
Sebelumnya, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi buka suara terkait kematian Lettu Laut (K) Eko Damara menimbulkan banyak spekulasi di tengah masyarakat.
Dilansir dari akun Instagram @marinir_tni_al, Selasa (21/5) berikut penjelasan dari Dankormar.
Dia menyampaikan bahwa dari hasil investigasi penyebab kematian bunuh diri Lettu Laut (K) Eko Damara adalah karena almarhum terlilit hutang untuk judi online sekitar Rp 819.027.038 (delapan ratus sembilan belas juta dua puluh tujuh ribu tiga puluh delapan rupiah).
Almarhum juga sempat meminjam uang dibeberapa Bank maupun perorangan baik dilingkungan Satgas maupun sebelum Satgas.
Diakhir keterangannya Komandan Korps Baret Ungu itu pun mengajak untuk mendoakan Lettu Laut (K) Eko Damara.
“Semoga Almarhum diampuni segala dosa-dosanya oleh Allah SWT, Kita yakin dan percaya Tuhan adalah Maha Pemaaf, pemaafnya Tuhan lebih besar dari dosa yang kita perbuat,” tutup Komandan Korps Marinir.
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit.
Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku. Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
KOMPAS.com - SR (32), pria di Kota Semarang, Jawa Tengah nekat gantung diri di rumahnya yang ada di Jalan Empu Tantular, Kecamatan Semarang Utara gara-gara judi online pada Rabu (19/6/2024).
Menurut keterangan sang istri, suaminya sudah tiga kali melakukan percobaan bunuh diri. Namun percobaan itu berhasil digagalkan oleh sang istri.
Sehari-hari korban bekerja sebagai ojek online.
Saat gantung diri, rumah dalam kondisi kosong karena istri SR berada di rumah orangtuanya yang ada di Kelurahan Tanjung Mas, setelah melahirkan.
Baca juga: Nasib Pilu Istri di Semarang Ditinggal Suami Tewas Gantung Diri karena Terjerat Judi Online
Menurut Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, SR sempat menggadaikan sertifikat rumah untuk judi online.
"Korban sebelum meninggal dunia juga sempat menggadaikan sertifikat rumah karena uang habis untuk judi online," ujar Kombes Irwan Anwar melalui pesan singkat, Rabu (19/6/2024).
Ia mengatakan SR sempat mengirim pesan Whatsapp kepada sang istri yang berada di rumah orangtuanya. Dalam pesan terakhir, korban menitipkan anaknya.
Menerima pesan tersebut, istri korban langsung panik dan meminta saksi untuk mengantarkannya ke rumah suaminya.
"Istri korban dan saksi masuk ke rumah lalu menemukan korban meninggal dengan cara gantung diri di kamarnya," ujarnya.
Baca juga: Sumur Warga Mulai Mengering, BPBD Semarang Siapkan 1,5 Juta Liter Bantuan Air Bersih
Polisi saat memeriksa tubuh korban sempat menemukan secarik kertas yang berisi pesan korban kepada keluarganya.
Pesan itu berkaitan dengan masalah korban dan sertifikat rumahnya.
Menurut Kombes Irwan Anwar, keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah dan tidak menuntut pihak mana pun.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri, layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchamad Dafi Yusuf | Editor: Sari Hardiyanto), Tribun Jateng
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBunuh diri (sering disingkat sebagai bundir) adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian pada diri sendiri. Bunuh diri sering kali dilakukan akibat putus asa, yang penyebabnya sering kali dikaitkan dengan gangguan jiwa misalnya depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, ketergantungan alkohol, atau penyalahgunaan obat. Faktor-faktor penyebab stres antara lain kesulitan keuangan atau masalah dalam hubungan intrapersonal sering kali ikut berperan. Upaya untuk mencegah bunuh diri antara lain adalah dengan pembatasan akses terhadap senjata api, merawat penyakit jiwa dan penyalahgunaan obat, serta meningkatkan kondisi ekonomi.
Terdapat bermacam-macam metode yang paling sering digunakan untuk bunuh diri di berbagai negara dan sebagian terkait dengan keberadaan metode tersebut. Metode yang umum antara lain: gantung diri, racun serangga, dan senjata api. Sekitar 800.000 hingga satu juta orang meninggal karena bunuh diri setiap tahun, sehingga bunuh diri menduduki posisi ke-10 sebagai penyebab kematian terbesar di dunia. Angka bunuh diri tercatat lebih banyak dilakukan oleh pria ketimbang wanita, dengan kemungkinan tiga sampai empat kali lebih besar seorang pria melakukan bunuh diri dibandingkan wanita. Tercatat ada sekitar 10 hingga 20 juta kasus percobaan bunuh diri yang gagal setiap tahun. Percobaan bunuh diri semacam ini lebih sering dilakukan remaja dan wanita.
Kasus kematian bunuh diri yang diakibatkan karena putus cinta seringkali terjadi.
Menurut psikolog, kata putus cinita juga bisa jadi pencetus keinginan untuk mengakhiri hidup.
Baru-baru ini seorang pria di Mamuju inisial ID (28) melakukan aksi nekat dengan gantung diri di kediamannya di Tawaro, Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) bunuh diri pada Selasa (11/7/2023)
"Iya kejadian dua hari lalu, gantung diri," ungkap Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Kalukku, IPTU Judtson Betteng saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com melalui sambungan telepon seluler, Kamis (13/7/2023)
Judtson Betteng menyebut, korban diduga mengakhiri hidupnya, setelah bertengkar dengan kekasihnya yang seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi.
"Pacarnya sudah enam bulan kerja jadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi," jelas IPTU Judtson.
Berdasarkan keterangan polisi, korban sempat diselamatkan saat tergantung dengan seutas tadi di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Berdasarkan keterangan dari saksi, bahwa korban diduga bunuh diri karena putus cinta," ia menambahkan.
Percobaan bunuh diri merupakan fenomena yang sering terjadi di berbagai belahan dunia. Percobaan bunuh diri berhubungan erat dengan aspek psikologis dan pengambilan keputusan, ketika seseorang dihadapkan pada suatu permasalahan maka seseorang memiliki dua pilihan yaitu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara yang positif atau dengan cara yang negatif yaitu, bunuh diri. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang perempuan usia 22 tahun, yang pernah melakukan usaha bunuh diri, namun masih selamat dan juga beberapa informan yang terkait dengan subjek. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi dan penggunaan alat ukur psikologi yaitu BDI (Beck Depression Inventory), SCL90, Gratis dan WARTEG. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya percobaan bunuh diri dilakukan karena adanya rasa kehilangan dan sebagai sarana untuk mengekspresikan emosi-emosi negatif yang dirasakan, hal ini disebabkan oleh depresi yang muncul tidak dapat direduksi oleh ego, ini sejalan dengan teori Freud mengenai bunuh diri yaitu adanya pembalikan agresi pada diri sendiri akibat adanya rasa kehilangan objek cinta. Sejalan dengan teori Beck mengenai depresi, pada penelitian ini juga ditemukan adanya depresi sebelum dan pasca percobaan bunuh diri. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwasannya mereka yang melakukan percobaan bunuh diri cenderung tidak berpikir sistematis, ini bertentangan dengan teori perkembangan Piaget yang menyatakan adanya kematangan logika berpikir dan cenderung berpikir sistematis sebelum mengambil tindakan lebih jauh. Hal ini dipengaruhi oleh depresi yang timbul sebelum percobaan bunuh diri berlangsung. Depresi juga didukung karena adanya tekanan dari lingkungan sosial dan subjek tidak mampu menyesuaikan dirinya, didukung dengan adanya faktor internal yaitu pandangan negatif pada diri dan masa depan, maka timbul rasa frustrasi yang diwujudkan dengan percobaan bunuh diri, hal ini sesuai dengan bunuh diri egoistik dan anomi.
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
25 November 2024, 17:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV – Menkominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa masih daruratnya Judi Online di Indonesia.
Hal ini diisampaikan saat konferensi pers terkait perkembangan terbaru pemberantasan Judi online pada Jumat (24/5/2024)
Budi kemudian menyoroti soal perwira TNI yang bunuh diri lantaran judi online.
“Kami ingin kembali menekankan bahwa Indonesia darurat judi online. Satu dari sekian banyak orang, terutama kasus terkini adalah kabar bahwa seorang perwira TNI bunuh diri karena diduga terlilit utang karena judi online,” ujar Budi.
Terkait hal ini, Budi menyampaikan bahwa pemerintah harus lebih bekerja keras dan memperkuat kolaborasi lintas kementarian/Lembaga.
Video Editor: Vila Randita